Mengutip
wawancara Republika dengan aktor senior Deddy Mizwar, pria yang juga menjadi
produser serial Para Pencari Tuhan ini mengatakan ''Pertanyaannya juga apakah
umat Islam itu mau ngak bicara agamanya sendiri. Apa kita hanya mau menjadi
penonton atau konsumen selamanya saja?''
Keinginan untuk
menulis sebenarnya sudah muncul sejak lama, bahkan beberapa tulisan telah saya
buat entah itu opini yang terjadi atas fenomena yang terjadi di masyarakat,
tulisan tentang kajian islam, cerita fiksi ataupun sekedar curhatan kegiatan
sehari-hari saya. Tapi
semua tulisan saya itupun tak pernah saya publis ke umum (teman2), sekedar
hanya untuk konsumsi pribadi. Keinginan untuk mempublishnya dalam sebuah blog
pribadi yang biasa teman-teman saya lakukan pun seringkali muncul menggoda,
namun selalu kalah dengan rasa tidak percaya diri dalam diri saya. Apakah layak
tulisan saya dibaca orang lain, dan yang lebih penting adalah apakah tulisan
saya akan mendatangkan manfaat ketimbang mudharat jika dibaca orang lain? Yup,
alasan-alasan itulah yang muncul di dalam diri saya dan akhirnya menjadi
pembenaran diri ini mengelak dari kewajiban seorang muslim untuk berdakwah,
menyeru ataupun menyampaikan walaupun hanya satu ayat.
Membaca
sebuah artikel di situs Republika online membuat saya berpikir ulang, dalam
wawancara tim republika dengan aktor senior Deddy Mizwar, actor yang sekaligus
produser film-film islami ini mengatakan kekecewaannya terhadap perfilman
idonesia, juga terhadap film-film yang hanya menggunakna symbol agama tapi
tidak ada pesan-pesam islam yang disampaiaknnya. Pria yang juga menjadi
produser serial Para Pencari Tuhan ini mengatakan ''Pertanyaannya juga apakah
umat Islam itu mau ngak bicara agamanya sendiri. Apa kita hanya
mau menjadi penonton atau konsumen selamanya saja?''
Benar
bahwa selama ini saya seringkali kecewa dengan pemberitaan media tentang islam.
Benar bahwa saya juga seringkali kecewa dengan karya-karya yang dicap
pembuatnya sebagai karya yg religi atau islami namun isinya jauh dari
nilai-nilai islam. Tapi ternyata diri ini justru lebih buruk dari mereka, karna
setidaknya mereka telah menghasilkan karya dan saya hanya menjadi penonton yang
kecewa dan mengutuk dalam kesendirian tanpa melakukan apa-apa. Dengan kata
lain, saya sama tidak bermanfaatnya.
Tak ingin terus
menjadi kura-kura dalam tempurungnya, dan menjadikan diri saya tidak bermanfaat
maka saya mengumpulkan keberanian dan tekad (agak lebay J), saya akan
mencoba belajar menulis dan membaginya dengan orang lain. Saya akan menulis
baik tentang hal-hal yang saya ketahui
maupun hal-hal yang saya tidak ketahui
tapi saya ingin mengetahuinya. Saya tidak bisa menjamin tulisan-tulisan
saya adalah tulisan yang baik, bahkan mungkin seperti dugaan saya sebelumnya
bahwa tulisan saya nantinya mungkin ternyata tidak layak dan tidak bermanfaat. Tapi
begitulah hakikatnya seorang manusia, kita mempunyai hak sebesar-besarnya
mencoba dan berusaha sedang hasilnya bukanlah hak manusia. So, silakan menikmati
tulisan-tulisan saya, semoga bermanfaat walau hanya satu ayat J dan saya mohon
selalu saran dan kritik teman-teman. :)
0 komentar:
Posting Komentar