Get me outta here!

Rabu, 18 September 2013

Please,,, Don't Judge by The Cover

Sebuah coment yang membuat saya terenyuk saat itu. Pagi itu teman saya menyodorkan (merekomendasikan) sebuah buku pada saya,  sekilas saya melihat buku tersebut. Maaf, dengan cover yang kurang menarik, judul tidak menarik, diterbitkan oleh penerbit yang bahkan saat itu saya baru mendengarnya, sekilas saya melihat isi buku, dengan jenis font dan tulisan yang kurang baik menurut saya.
Dengan sekilas saya melihat, hanya bebrapa menit, lalu kesan saya pada buku itu adalah “buku ini tidak bagus” (dalam hati). Spontan saya comment kepada teman saya, “Siapa ini penulis nya, gak terkenal ya? kok penerbitnya gak jelas gini ya?” dan beberapa coment negatife lainnya. Ya saya akui, saat itu saya menjadi orang yang menilai sesuatu by the cover, padahal membaca isi nya saja saya belum. Padahal saya baru melihat sekilas dan sudah berani mengklaim hal-hal buruk, yang jelas belum terbukti.
Namun jawaban singkat teman saya begitu menohok saya dan membuat saya terdiam. Kala itu dia menjawab “Ada manusia yang gak ternal di dunia, tapi terkenal di antara makhluk langit. Salah satu nya dia”
Jelas saya terdiam seraya beristighfar. Ya Allah dengan ukuran apa saya menilai sesuatu selama ini. Apakah begitu sempit pandangan diri ini selama ini. Ternyata saya masih manusia yang menilai sesuatu dengan hal-hal yang hanya bisa terlihat dari luar. Ternyata diri ini masih menjadi manusia yang cepat menilai sesuatu tanpa melihat lebih dalam. Ternyata sudut pandang yang selama ini saya percaya telah saya perluas ternyata sudut pandang diri masih begitu sempit. Ternyata tolak ukur diri ini masih terlalu rendah.
Padahal setelah saya membaca buku itu. Masya Allah,,, cover nya memang tidak bagus, cara penulisannya juga kurang baik. Tapi Masya Allah isi buku tersebut ditulis secara sederhana, ringkas, simple namun sungguh menginspirasi dan berisi. See?? Betapa cover telah menipu saya.
Terlepas dari apakah benar tidak nya “si penulis” buku itu terkenal di antara makhluk langit seperti coment teman saya. Tapi yang ingin saya garis bawahi disini ada dua hal.
Yang pertama adalah betapa selama ini kita seringkali menilai sesuatu hanya by the cover, disadari atau tidak. Ya, kita seringkali melakukannya. Tak perlu jauh-jauh, silakan bayangkan dua orang ada di hadapan anda, yang satu berpakaian rapih, dengan kemeja, jas dan lengkap dengan dasi dan mobil mewahnya. Sedangkan yang satunya lagi memakai baju putih agak lusuh dengan sepatu lusuh dan berjalan kaki. Apa yang anda pikirkan tentang mereka? Mana orang yang kaya (secara materi)? Pasti anda akan menjawab yang pertama.
Tapi mungkin jika kita mengenali lebih dalam, ternyata yang pertama adalah seorang sales mobil sedangkan yang kedua justru pemilik perusahaannya yang memang selalu berpenampilan sederhana. See? Betapa diri kita seringkali tertipu oleh cover.
Selama ini saya menyadari bahwa “Don’t look/judge something by the cover” tapi pada kenyataannya, pada kasus di atas jelas-jelas menunjukkan saya masih menjadi orang yang menilai sesuatu berdasarkan cover.
Jadi belajar dari kasus ini, semoga saya akan selalu mengingat pesan ini. Jangan cepat menilai sesuatu, apalagi hanya melihat dari cover nya, tapi cobalah lihat lebih dalam.
Boleh jadi sesuatu terbungkus sangat cantik, namun dalamnya (isinya) tidak secantik bungkusannya, malah mungkin busuk. Dan sebaliknya, boleh jadi sesuatu terbungkus tidak cantik, kurang menarik, padahal dalamnya (isinya) sangat cantik dan indah.
Dan yang kedua adalah ukuran kita akan sesuatu yang “terkenal”.
Seringkali kita menjadikan “terkenal atau populer” sebagai tolak ukur sesuatu, menunjukkan bahwa itu bagus. Padahal belum tentu.
Sebagai contoh kasus kontroversi hati Vikcy prasetyo akhir-akhir ini. Haha,, tak perlu diajwab dia sangat terkenal akhir-akhir ini, apakah dia baik? Hmm,,, maaf bukan maksud menghakimi, tapi yang saya tahu kini dia terkenal sebagai penipu.
Nah diluaran sana banyak sekali ornag-orang baik yang melakukan hal-hal baik, tapi tidak terkenal. Banyak sekali orang-orang yang menginspirasi tapi tidak terkenal dan kita tidak tahu. Seperti comment teman saya, mungkin orang-orang baik ini tidak terkenal di dunia, tapi mereka terkenal di antara makhluk langit. (Ini salah satu impian saya, menjadi terkenal karena kebaikan saya di antara makhluk langit, tidak perlu di dunia. Yang baca mohon doanya ya. Semoga juga Anda yang membaca. Aamiin)
Teringat sebuah tulisan yang saya dulu, bahwa yang popular belum tentu benar, dan yang benar belum tentu populer. Seringkali kita mengikuti massa atau sesuatu yang populer karena pendapat orang kebanyakan memilih itu dan menganggap hal itu benar padahal hal tersebut salah.
Dan seringkali kita meninggalkan sesuatu yang benar karena hal itu minoritas, karena jika kita memilih hal tersebut maka kita akan terlihat salah karena tidak mnegikuti orang kebanyakan, padahal sesuatu yang minoritas itu benar.

Senin, 02 September 2013

Allah Tidak Membutuhkan hamba-Nya

Dari Abu Dzar Al-Ghifari ra. dari Rasulullah Saw. Rasulullah meriwayatkan dari Allah azza wa jala, bahwa Allah telah berfirman:

 “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan perbuatan zalim atas diri-Ku dan Aku jadikan kezaliman diantara kalian sebagai suatu yang diharamkan, maka janganlah kalian saling menzalimi.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua sesat. Kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk. Maka mintalah kalian petunjuk kepada-Ku, pasti Aku beri kalian petunjuk.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua lapar. Kecuali orang yang telah Aku beri makan. Maka mintalah makan kepada-Ku, pasti Aku beri kalian makan.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua telanjang. Kecuali orang yang telah aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian kepada-Ku, pasti Aku beri pakaian kepadamu.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian telah berbuat dosa pada waktu malam dan siang. Dan Aku adalah Dzat Yang Mengampuni segala dosa. Maka mintalah ampun kepada-Ku. Pasti Aku ampuni dosa kalian.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, sungguh kalian sekali-kali kalian tidak akan mampu melakukan kemudharatan yang dapat menimbulkan kemudharatan kepada-Ku. Dan sekali-kali kalian tidak akan mampu melakukan kemanfaatan yang dapat memberikan manfa’at kepada-Ku.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, jikalau kalian dari yang terdahulu sampai yang terkemudian dari golongan manusia dan jin, semuanya memiliki hati seperti hati orang yang paling taqwa, maka itu tak akan menambah sedikitpun Keagungan-Ku.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, jikalau kalian dari yang terdahulu sampai yang terkemudian dari golongan manusia dan jin, semuannya memiliki hati seperti hati orang yang paling durhaka, maka itu tak akan mengurangi sedikitpun Kemulian-Ku.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, jikalau kalian dari yang terdahulu sampai yang terkemudian dari golongan manusia dan jin, semuannya berada dalam satu lapangan, dan kemudian meminta kepada-Ku, lalu Aku memberi kepada setiap orang sesuai apa yang dimintannya, maka hal itu tak akan mengurangi sedikitpun kekayaan-Ku, kecuali seperti air yang menempel di jarum yang dicelupkan ke dalam laut.”

 “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya amal kalian itulah yang akan Aku hisab, kemudian Aku memberi balasannya secara sempurna. Maka siapa yang memperoleh balasan yang baik hendaknya ia memuji Allah, dan siapa yang mendapat balasan yang jelek, maka janganlah sekali-kali mencela kecuali ke pada dirinya sendiri.”

 HR Muslim